
Tanpa kamu sadari beberapa kebiasaan justru membuat kamu bau kaki. Bau kaki juga bisa dikarenakan masalah serius seperti penyakit tertentu. Jadi tidak sesederhana karena alas kaki atau kaos kaki yang bau. Bau kaki yang menyengat bisa membuat orang lain terganggu. Kamu sendiri tentu tidak nyaman dengan bau tersebut bahkan bisa sampai mengurangi rasa ketidak percayaan diri. Secara umum, bau kaki biasanya disebabkan karena keringat dan bakteri yang menumpuk di dalam sepatu. Namun sebelum kamu mengetahui alasan di balik bau kaki, kamu perlu mengetahui penyebab bau sehingga kamu dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya. Karena beda penyebab beda penanganan, mari kita simak penyebab bau kaki berikut ini!
Lupa Ganti Sepatu dan Kaos Kaki
Penyebab bau kaki yang pertama bersumber dari kebiasaanmu jarang mengganti kaus dan alas kaki. Keringat yang dihasilkan oleh kaki tentunya akan diserap oleh kaus kaki dan alas yang kamu pakai. Hal ini akan menumpuk dan akan menimbulkan bau yang semriwing. Dua hal tersebut paling sering membuat penumpukan keringat yang menimbulkan bau tidak sedap.
Kondisi Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi ketika tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan, tanpa adanya pemicu yang jelas, seperti cuaca panas atau aktivitas fisik. Kondisi ini terjadi karena saraf yang mengendalikan keringat, yaitu saraf simpatik, terlalu sensitif. Seseorang yang punya kelenjar keringat lebih banyak di bagian kaki cenderung berisiko punya bau kurang sedap. Jika ini terjadi maka kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, apalagi bila hal ini sudah sangat mengganggu.
Infeksi Bakteri dan Jamur
Keringat yang muncul bisa memicu timbulnya bakteri dan jamur, sebab keduanya memang dapat tumbuh pada area yang lembab. Bakteri juga bisa muncul ketika kaki terkena infeksi, luka, atau mengalami cantengan. Bahkan, beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau autoimun, juga berisiko memiliki luka yang makin parah atau terus bertambah. Sama seperti hyperhidrosis, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi hal tersebut agar bisa segera ditangani.
Perubahan Hormon
Perubahan hormon membuat produksi keringat menjadi semakin banyak. Penyebab seperti ini biasanya dialami oleh remaja puber atau ibu hamil. Makanya, tidak heran kalau merekalah yang biasanya mengikuti terapi hormon demi menekan produksi keringat, khususnya pada area kaki. Jika ini terjadi kamu perlu lebih sering mengganti alas kaki, sebelum muncul keringat berlebih.
Setelah mengetahui penyebabnya, kamu dapat melakukan Tindakan yang tepat. Berikut adalah kebiasaan yang perlu kamu hindari untuk mengatasi bau kaki:
- Mengabaikan kebersihan kaki
Cucilah kaki Anda setiap hari saat mandi. Gosok kaki menggunakan kain lembut yang telah dilumuri sabun hingga ke sela-sela jari kaki. Setelah itu, bilas dan keringkan kaki secara menyeluruh. Setelah mencuci, keringkan kaki dengan baik, terutama di antara jari-jari. Sisa sisa lembab yang tertinggal dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri penyebab bau tidak sedap, jadi pastikan setelah mencuci kaki langsung kamu keringkan dengan maksimal. - Tidak berganti kaos kaki dan alas kaki
Hindari menggunakan sepatu yang sama setiap hari jika memungkinkan. Atau kamu juga bisa menyemprot bagian dalam sepatu dengan parfum khusus sepatu agar wangi. Setelah membersihkan sepatu, simpanlah sepatu di ruangan yang sejuk, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab bau kaki pada sepatu. - Memakai kaos kaki dari bahan yang buruk
Rutin mengganti kaus kaki dan memilih kaus kaki yang tepat juga dapat meminimalkan munculnya bau kaki. Saat berpergian, kamu perlu menggunakan kaus kaki berbahan katun karena mudah menyerap keringat sehingga kaki tetap kering. Lalu bawalah 1 atau 2 pasang kaus kaki cadangan untuk mengganti kaus kaki yang mulai basah atau berkeringat dan berbau. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat, seperti katun atau yang memiliki bahan khusus untuk olahraga. Sebaiknya hindari menggunakan kaos kaki yang terlalu tebal atau terbuat dari bahan sintetis yang tidak menyerap keringat dengan baik. - Memakai Sepatu Tanpa Kaos Kaki
Ada beberapa orang yang tidak mempermasalahkan menggunakan sepatu tanpa kaos kaki. Tetapi, ada baiknya kebiasaan tersebut ditinggalkan. Memakai sepatu tanpa kaos kaki dapat menyebabkan kaki berkeringat lebih banyak dan membuat sepatu menjadi lembap. Kelembapan ini bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab bau. Jika kamu harus memakai sepatu tanpa kaos kaki, pertimbangkan untuk menggunakan sepatu atau kaos kaki tipis yang tidak terlihat. - Tidak memeriksakan Kondisi Kesehatan Kaki
Langkah terakhir yang penting adalah untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan kaki. Jika kamu mengalami masalah seperti infeksi jamur atau kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Infeksi ini dapat menjadi penyebab bau kaki yang lebih parah dan membutuhkan penanganan medis. Selain itu, bisa-bisa kamu terkena penyakit kulit yang lebih parah jika tidak ditanyakan lebih cepat.
Setelah mengetahui hal yang perlu diperhatikan agar kamu terhindar bau kaki, kamu juga memerlukan produk penunjang kebersihan sepatu. Produk Flap Shoes Care merupakan produk perawatan sepatu yang telah dipercaya ribuan orang. Berpusat di Kota Salatiga, Flap Shoes Care juga melayani penjualan grosir atau dalam jumlah besar.
Leave a Reply